Hmmm...teringat dengan status update saya di facebook beberapa hari lalu, kalau saya tidak salah saya menulis "Hahaha...gagal lagi...asyik!!! berarti bisa nyoba lagi...". Mungkin memang terlihat seperti ungkapan yang aneh, lha wong gagal kok seneng?? ini yang mungkin terpikir pada saat membaca judul posting kali ini. Dan benar saja, beberapa saat kemudian muncullah komentar pertama dari salah satu teman dengan nada yang tidak berbeda jauh dari perkiraan saya. Dia menulis " kok gagal malah seneng Ony?" (Ony begitu dia biasa menyapa saya di FB, entah dia dapat ide dari mana hingga saya dipanggil begitu saya juga kurang tahu hehehe...)
Nah, sampai saat ini saya masih sering melihat banyak orang yang masih merasa paranoid dengan kosakata "gagal" tersebut. Saya merasa bingung kenapa "gagal" selalu menjadi momok yang menakutkan bagi sebagian orang??. Sedangkan "gagal" adalah awal dari suatu keberhasilan, atau plesetannya kira-kira seperti kata-kata pada salah satu iklan rokok yang mengatakan "Gagal adalah Enjoy yang tertunda" ya nggak??? :D (lha kok ngelantur?)
Kembali membahas gagal, saya memiliki 3 poin yang sangat sederhana ,yang pertama yaitu seandainya tidak ada kosakata "gagal" apakah kira-kira ada kosakata "berhasil"? Saya yakin semua akan menjawab "tidak!!" karena dua kata tersebut adalah lawan kata. Jadi tidak ada alasan untuk takut gagal dong? Berarti orang yang sangat menginginkan keberhasilan tetapi merasa terlalu takut dengan kegagalan hingga terkadang menganggap gagal adalah hal yang menakutkan adalah orang yang LUPA dengan poin di atas, karena kita semua tahu gagal dan berhasil merupakan pasangan. Dan biasanya orang yang tidak suka gagal (yang berlebihan) selalu tidak berhasil. Bagaimana mau berhasil, lha wong gagal sekali saja sudah nyubleg (baca: jatuh)?? Jadi untuk berhasil pasti harus gagal dahulu, iya toh??
Poin kedua, mengapa harus senang ketika mengalami kegagalan? karena jika selalu berhasil tanpa kegagalan sama sekali berarti tidak ada alasan untuk mencoba lagi dong? lalu apa serunya kalau hanya itu-itu saja? bahkan seseorang yang sudah teramat sangat mahir dengan suatu bidang tanpa melakukan sedikit pun kesalahan atau kegagalan, atau bisa dikatakan menguasai 100% pasti merasa bosan dengan kemahirannya itu dan ingin sesuatu yang baru, Jadi bisa dikatakan bahwa "gagal" adalah pemicu diri kita untuk bereksplorasi. emang enak berhasil mulu??? garing kaleeee.... :D
Poin ketiga, adalah tingkat kenikmatan atau kesenangannya. (jangan mikir aneh-aneh lho...:D). Orang yang merasa senang dengan kegagalannya maka ketika dia berhasil tentu bisa merasakan kenikmatannya lebih tinggi daripada orang yang stres ketika dia gagal. Kok bisa begitu? Mari kita bayangkan lagi, jika kita misalkan jarak antara stres dan senang adalah sesuatu yang konstan dan selalu sama atau lebih mudahnya kita anggap jarak antara stres dan senang adalah dua satuan atau dua poin yang melalui titik nol. stres adalah negatif satu (-1), tidak merasa apa-apa atau biasa saja adalah nol (0), dan senang positif satu (+1), maka orang yang merasa stres ketika gagal, ketika berhasil hanya akan merasakan kesenangan dengan nilai +1, sedangkan orang yang merasa senang dengan kegagalan, ketika berhasil akan merasakan kesenangan +1 ditambah dua (2) poin lagi yaitu +3, iya kan?? :D . Walah tambah ngaco nih kayaknya....hahaha....
Sepertinya hanya itu saja uneg-uneg yang bisa saya tumpahkan dalam posting ini, mohon maaf ini semua hanya akal-akalan konyol saya saja dan mohon jangan terlalu dianggap serius, tidak ada maksud untuk merasa hebat apalagi menggurui, saya hanya sedang ingin belajar membuat tulisan yang baik meskipun tulisan ini masih sangat jauh dari kata baik, mohon komentar, kritik dan sarannya ya....
Nah, sampai saat ini saya masih sering melihat banyak orang yang masih merasa paranoid dengan kosakata "gagal" tersebut. Saya merasa bingung kenapa "gagal" selalu menjadi momok yang menakutkan bagi sebagian orang??. Sedangkan "gagal" adalah awal dari suatu keberhasilan, atau plesetannya kira-kira seperti kata-kata pada salah satu iklan rokok yang mengatakan "Gagal adalah Enjoy yang tertunda" ya nggak??? :D (lha kok ngelantur?)
Kembali membahas gagal, saya memiliki 3 poin yang sangat sederhana ,yang pertama yaitu seandainya tidak ada kosakata "gagal" apakah kira-kira ada kosakata "berhasil"? Saya yakin semua akan menjawab "tidak!!" karena dua kata tersebut adalah lawan kata. Jadi tidak ada alasan untuk takut gagal dong? Berarti orang yang sangat menginginkan keberhasilan tetapi merasa terlalu takut dengan kegagalan hingga terkadang menganggap gagal adalah hal yang menakutkan adalah orang yang LUPA dengan poin di atas, karena kita semua tahu gagal dan berhasil merupakan pasangan. Dan biasanya orang yang tidak suka gagal (yang berlebihan) selalu tidak berhasil. Bagaimana mau berhasil, lha wong gagal sekali saja sudah nyubleg (baca: jatuh)?? Jadi untuk berhasil pasti harus gagal dahulu, iya toh??
Poin kedua, mengapa harus senang ketika mengalami kegagalan? karena jika selalu berhasil tanpa kegagalan sama sekali berarti tidak ada alasan untuk mencoba lagi dong? lalu apa serunya kalau hanya itu-itu saja? bahkan seseorang yang sudah teramat sangat mahir dengan suatu bidang tanpa melakukan sedikit pun kesalahan atau kegagalan, atau bisa dikatakan menguasai 100% pasti merasa bosan dengan kemahirannya itu dan ingin sesuatu yang baru, Jadi bisa dikatakan bahwa "gagal" adalah pemicu diri kita untuk bereksplorasi. emang enak berhasil mulu??? garing kaleeee.... :D
Poin ketiga, adalah tingkat kenikmatan atau kesenangannya. (jangan mikir aneh-aneh lho...:D). Orang yang merasa senang dengan kegagalannya maka ketika dia berhasil tentu bisa merasakan kenikmatannya lebih tinggi daripada orang yang stres ketika dia gagal. Kok bisa begitu? Mari kita bayangkan lagi, jika kita misalkan jarak antara stres dan senang adalah sesuatu yang konstan dan selalu sama atau lebih mudahnya kita anggap jarak antara stres dan senang adalah dua satuan atau dua poin yang melalui titik nol. stres adalah negatif satu (-1), tidak merasa apa-apa atau biasa saja adalah nol (0), dan senang positif satu (+1), maka orang yang merasa stres ketika gagal, ketika berhasil hanya akan merasakan kesenangan dengan nilai +1, sedangkan orang yang merasa senang dengan kegagalan, ketika berhasil akan merasakan kesenangan +1 ditambah dua (2) poin lagi yaitu +3, iya kan?? :D . Walah tambah ngaco nih kayaknya....hahaha....
Sepertinya hanya itu saja uneg-uneg yang bisa saya tumpahkan dalam posting ini, mohon maaf ini semua hanya akal-akalan konyol saya saja dan mohon jangan terlalu dianggap serius, tidak ada maksud untuk merasa hebat apalagi menggurui, saya hanya sedang ingin belajar membuat tulisan yang baik meskipun tulisan ini masih sangat jauh dari kata baik, mohon komentar, kritik dan sarannya ya....
2 komentar:
I may never find all the answers..I may never understand why..I may never prove..What I know to be true..But I know that I still have to try... :D
mantap..bos
Posting Komentar